Eggsy Unwin (Taron Egerton), sang agen rahasia remaja asal Inggris beraksi kembali. Setelah sukses dengan Kingsman : The Secret Service (2015), pada edisi kedua kali ini, Eggsy berhadapan dengan musuh yang berbeda dengan episode sebelumnya.
Adegan langsung dibuka dengan tampilan kejar-kejaran mobil yang seketika memacu adrenalin penonton–seakan sebuah “janji” adegan berikutnya tak kalah serunya. Dan “janji” itu ditepati.
Markas besar Kingsman, tempat agen Eggsy bernaung bahkan rumahnya sendiri diledakkan hingga hancur berkeping-keping oleh Poppy Adams (Julianne Moore) pemimpin kartel narkoba dan obat-obatan terlarang yang psikopat dan bersembunyi di tempat terpencil.
Melalui protokol keadaan darurat, bersama sang mentor, Merlin (Mark Strong), Eggsy terbang ke Kentucky, Amerika Serikat untuk meminta bantuan pada Statesman, kolega mereka yang juga menjadi agen rahasia independen yang menyamarkan diri sebagai perusahaan produsen Minuman Keras. Pemimpin Statesman (Jeff Bridges) bergerak cepat dengan mengerahkan agen andalannya Ginger Ale (Halle Berry), Whiskey (Pedro Pascal), dan Tequila (Channing Tatum). Melalui penyelidikan intensif, lewat petunjuk lingkaran emas (golden circle), Eggsy memperoleh fakta mengejutkan bahwa Poppy memiliki rencana yang jauh lebih besar dan berbahaya. Eggsy dan kawan-kawan tentu tak akan membiarkan hal itu terjadi.
Sejak awal dibuka, film ini memang memiliki “tempo” cepat, pergantian antar adegan berlalu sekejap sehingga dalam beberapa presentasi nyaris kehilangan esensi. Latar belakang Poppy sang penjahat psikopat, misalnya, tak dieksplore lebih jauh, padahal dengan kemampuan akting seorang Julianne Moore yang mumpuni, bukan tidak mungkin ini menjadi salah satu daya tarik film ini. Termasuk pula aksi Channing Tatum sebagai sang Cowboy Tequilla serta Halle Berry sebagai agen Ginger Ale mendapatkan porsi kurang optimal.
Elemen humor dalam film ini begitu kental, namun saya sedikit kurang nyaman dengan humor bernuansa “dewasa” ketika Eggsy bermaksud mencari informasi terkait Golden Circle pada sebuah festival musik. Pun ada adegan sadis yang meski dikemas dalam bentuk joke ringan khususnya pada awal dan akhir film di markas Poppy, cukup membuat saya merinding ngeri. Dalam beberapa adegan terlihat humor yang dilontarkan terasa klise, namun ada pula yang membuat kita bisa tertawa terpingkal-pingkal. Ya, kehadiran, Elton John menjadi salah satu “daya betot” film berdurasi 141 menit ini. Gaya Elton John yang ekspresif dan narsis menjadi elemen “penyegar” dan membuat film ini menjadi lebih menarik.
Sebagai pemeran utama, Taron Egerton berhasil membangun chemistry yang bagus dengan jajaran pemeran lainnya seperti Colin Firth dan Mark Strong. “Dikepung” dengan artis-artis film Hollywood papan atas, Taron berhasil tampil gemilang sebagai sosok agen rahasia remaja yang nekad dan labil. Adegan-adegan aksi yang spektakuler yang mengalir sepanjang film ini juga patut diapresiasi. Matthew Vaughn, sebagai sutradara terlihat memang ingin menambah porsi adegan aksi tersebut lebih banyak dibanding film Kingsman sebelumnya.